JIL : Jaringan Iblis Liberal
Siapa Iblis?
Iblis adalah makhluk dari bangsa Jin
(QS.18. Al-Kahfi : 50) yang diciptakan dari api (QS.55. Ar-Rahman : 15). Pada
mulanya Iblis adalah makhluq yang tekun ibadah kepada Allah SWT, namun menjadi
makhluq terkutuk tatkala menolak mematuhi perintah Allah SWT untuk sujud kepada
Adam AS dengan dalih bahwa dia diciptakan dari api, sedang Adam AS diciptakan
dari tanah (QS.7. Al-A'raf : 12). Iblis dikutuk dan diusir dari surga (QS.15. Al-Hijr
34-35), serta ditetapkan sebagai penghuni neraka jahannam (QS.38. Shaad : 85).
Setelah dikutuk, Iblis mengajukan
permohonan penangguhan kepada Allah SWT hingga Hari Qiyamat. Permohonannya
dikabulkan, lalu Iblis pun bersumpah akan menyesatkan anak cucu Adam AS (QS.15.
Al-Hijr : 36-40). Lalu Iblis menggoda Adam dan Hawa, 'alaihimas salam, hingga
keduanya masuk perangkapnya. Allah SWT pun mengeluarkan Adam dan Hawa,
'alaihimas salam, dari surga, tapi kemudian Allah SWT menerima taubat keduanya
(QS.2. Al-Baqarah : 36-37).
Iblis Bertauhid?
Ada orang mengatakan bahwa penolakan
Iblis untuk sujud kepada Adam AS merupakan bukti kelurusan Tauhid Iblis. Karena
Iblis hanya mau sujud kepada Allah SWT, bukan kepada makhluq, sesuai pernyataan
Iblis bahwa dia tidak akan sujud kepada manusia yang mana pun (QS.15. Al-Hijr :
33). Sehingga vonis "kutukan" terhadap Iblis menjadi sesuatu yang
"blunder" dan membingungkan.
Jawabnya, pada mulanya Iblis memang
bertauhid kepada Allah SWT. Namun, tatkala Iblis menolak mematuhi perintah
Allah SWT dengan sikap membangkang, maka Tauhidnya gugur. Dalam Syariat Nabi
Muhammad SAW memang diharamkan sujud kepada makhluq, tapi ketika penciptaan
Adam AS, Syariat Nabi Muhammad SAW belum ada. Justru, Allah SWT sebagai pembuat
Syariat yang memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Adam AS, sehingga sujud
kepada Adam AS bagi Iblis pada waktu itu adalah syariat Hukum Allah SWT yang
harus dipatuhi oleh Iblis dan Malaikat.
Sama halnya dengan menyembelih anak
kandung diharamkan dalam Syariat Nabi Muhammad SAW, tapi itu tidak berlaku pada
saat Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Nabi
Ismail AS, sebagai ujian. Justru, ketika itu penyembelihan Nabi Ismail AS bagi
Nabi Ibrahim AS adalah syariat Hukum Allah SWT yang mesti ditaati. Akhirnya,
ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, 'alaihimas salam, lulus ujian, maka Allah
SWT menggantikannya dengan seekor kambing kibas yang bagus untuk dikurbankan.
Selain itu, pengertian Tauhid tidak hanya
terbatas kepada "Uluhiyyah" yaitu pengakuan bahwa Allah SWT sebagai
satu-satunya Tuhan yang menciptakan Alam Semesta dan yang memilikinya serta
yang menjamin rizqi makhuq-Nya. Tapi pengertian Tauhid juga harus mencakup
"Ubudiyyah" yaitu pengakuan bahwa Tuhan Yang Maha Esa yang mencipta
Alam Semesta dan memilikinya serta menjamin makhluq-Nya adalah satu-satunya
Tuhan yang berhak disembah dan dipatuhi serta ditaati.
Karenanya, walau pun Iblis mengakui
"Uluhiyyah" hanya untuk Allah SWT, namun pembangkangannya terhadap
perintah Allah SWT menunjukkan tidak adanya pengakuan "Ubudiyyah"
hanya untuk Allah SWT. Dengan demikian, Iblis tidak lagi bertauhid kepada Allah
SWT, melainkan sudah kafir, karena Tauhid itu satu dan tidak berbilang,
sehingga Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Ubudiyyah merupakan satu kesatuan yang
tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu sudah sepantasnya Iblis
dikutuk oleh Allah SWT.
Penangguhan dan Sumpah Iblis
Kenapa permohonan penangguhan Iblis
dikabulkan oleh Allah SWT? Ada sejumlah jawaban yang diberikan Ulama : Pertama,
sebagai bukti Keadilan Allah SWT yang memberi ganjaran kepada Iblis atas ibadah
yang pernah dilakukannya selama ribuan tahun sebelum Adam AS diciptakan,
sehingga Iblis ditangguhkan juga selama ribuan tahun hingga Hari Qiyamat.
Kedua, agar Iblis tidak punya hujjah di kemudian hari untuk menuntut Allah SWT
atas ibadah yang pernah dilakukannya. Ketiga, sebagai ujian bagi anak cucu Adam
AS. Wallahu A'lam.
Pembangkangan Iblis terhadap perintah
Allah SWT sehingga tidak mau sujud kepada Adam AS, lahir dari sifat Takabbur
dan Hasud. Iblis takabbur karena merasa diri lebih mulia daripada Adam AS
(QS.2. Al-Baqarah : 34). Itu tercermin dari dalih yang digunakannya saat
menolak sujud kepada Adam AS, yaitu bahwa Iblis diciptakan dari api, sedang
Adam AS diciptakan dari tanah. Ada pun Iblis hasud karena iri dan
dengki terhadap kemuliaan Adam AS yang dianugerahkan Allah SWT (QS.7. Al-A'raf
: 12).
Sumpah Iblis di hadapan Allah SWT Untuk
menyesatkan anak cucu Adam AS adalah bentuk dendam kesumat (QS.15. Al-Hijr :
49). Dendam karena kecewa dan sakit hati terhadap manusia yang dianggap menjadi
penyebab Iblis diusir dari surga dan dikutuk oleh Allah SWT, serta akan disiksa
kelak dalam neraka jahannam. Kesumat karena dendam tersebut akan berlangsung
turun menurun sampai Hari Qiyamat.
Visi Misi Iblis
Visi Iblis adalah pelampiasan dendam
terhadap manusia, sedang Misi Iblis adalah menyesatkan manusia. Dalam rangka
mensukseskan Visi Misi tersebut, maka Iblis sejak awal telah menetapkan Target
dan Strategi serta Tak-Tik untuk melumpuhkan manusia. Dalam Visi Misi Iblis
yang menjadi Target adalah "Buat manusia durhaka kepada Allah SWT",
dengan Strategi "Halangi manusia dari jalan lurus". Ada pun
Tak-Tik nya adalah "Manfaatkan kelemahan manusia", karena Iblis tahu
benar bahwa manusia itu lemah (QS.4. An-Nisaa' : 28) dan penuh keluh kesah
(QS.70. Al-Ma'aarij : 19) serta selalu tergesa-gesa (QS.17. Al-Isra' : 11).
Kelemahan manusia yang paling mencolok
adalah "Takut miskin", dan "Ingin aman dari kemiskinan"
serta memiliki "Hawa nafsu". Oleh karenanya Tak-Tik Iblis dalam
memanfaatkan kelemahan manusia antara lain : Pertama, eksplorasi besar-besaran
rasa takut manusia terhadap lapar dan kemiskinan serta masa depan (QS.2.
Al-Baqarah : 268). Kedua, dorong rasa ingin aman dari lapar dan kemiskinan dengan
menjadikan materi sebagai pengaman (QS.4. An-Nisaa' : 119). Ketiga,
kembangkan hawa nafsu manusia untuk meraih aman selamanya dengan menjadikan
hawa nafsunya sebagai sesuatu yang terlihat bagus dalam pandangannya,
selanjutnya jadikan materi sebagai tujuan (QS.6. Al-An'aam : 43). Dengan
tak-tik inilah, Iblis ingin menjadikan manusia sebagai makhluq materialisme
yang serakah.
Iblis mengeksplorasi nafsu serakah manusia
agar manusia menjadi serakah harta dan kekayaan, serakah jabatan dan kedudukan,
serakah kewenangan dan kekuasaan, serta serakah penghormatan dan pujian, bahkan
serakah hidup hingga cinta dunia dan takut mati. Dari sini Iblis mendorong
manusia untuk menguasai ekonomi dan keuangan dunia serta mengendalikan politik
untuk melindungi keserakahannya. Selanjutnya, Iblis selalu menuntun manusia
untuk memperbudak manusia lainnya dengan menguasai sumber daya manusia serta
menghisapnya sebanyak-banyaknya dan selama-lamanya hanya untuk memenuhi nafsu
serakahnya. Orang bijak pernah berkata : "Dunia dan isinya cukup untuk
memenuhi kebutuhan SEMUA manusia, tapi takkan pernah cukup untuk memenuhi
keserakahan SEORANG manusia."
Iblis akan terus menerus mengeksplorasi
nafsu serakah manusia, sehingga manusia merasa diri sebagai "Tuhan",
dimana kehendaknya harus berlaku, ucapannya menjadi putusan hukum yang harus
dipatuhi, tidak boleh dikritik apalagi diprotes, dan dia tidak mau tunduk
kepada siapa pun, termasuk kepada Tuhan yang sebenarnya yaitu Allah SWT.
Iblis Network
Visi Misi Iblis terlalu besar, sehingga mustahil
dikerjakan sendiri, karena pelampiasan dendam terhadap SEMUA manusia dengan
menyesatkan SEMUA anak cucu Adam AS di atas muka Bumi yang luas merupakan hal
yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh Iblis sendirian. Karenanya, Iblis
merekrut pengikut dari kalangan jin dan manusia sebanyak-banyaknya, serta
membuat network (Jaringan Kerja) seluas-luasnya.
Iblis Network memiliki banyak
"kegunaan" bagi Iblis dalam melaksanakan Visi Misinya, antara lain :
Pertama, meringankan beban, karena menyesatkan milyaran manusia menjadi beban
sangat berat bagi Iblis. Kedua, memudahkan kerja, karena menyesatkan manusia
banyak sepanjang zaman adalah pekerjaan sangat sulit bagi Iblis. Ketiga,
menguatkan visi misi, karena visi misi Iblis tidak mungkin bahkan mustahil
dikerjakan sendirian. Keempat, memaksimalkan kerja dan mengoptimalkan hasil,
yaitu dengan jaringan kerja Iblis yang terorganisir maka kerja dan hasilnya
bisa maksimal dan optimal. Kelima, mencapai target, yaitu dengan jaringan kerja
Iblis yang tersistem maka menjamin pencapaian target yang diinginkan Iblis.
Lalu siapakah yang menjadi Jaringan Iblis?
Pertama yang pasti adalah keturunan Iblis, karena di dalam Al-Qur'an dinyatakan
bahwa Iblis dan keturunannya menjadi musuh bagi umat manusia (QS.18. Al-Kahfi :
50). Kedua adalah kelompok Kafir dan Munafiq dari kalangan manusia dan jin,
dalam Al-Qur'an disebut sebagai Syetannya manusia dan jin (QS.6. Al-An'aam :
112)
Di kalangan manusia, Iblis membuat
jaringan besar dan luas dengan aneka kelompok dan jenisnya yang tersebar di
seluruh muka Bumi, antara lain yang terbesar dan sangat berbahaya adalah :
Pertama, kelompok Zionis yang selalu memusuhi Islam dan berupaya
menghancurkannya dengan cara keji dan biadab. Kedua, kelompok Misionaris yang
selalu berupaya memurtadkan umat Islam dengan berbagai macam cara, mulai dari
bujuk rayu hingga pemaksaan. Ketiga, kelompok Musyrik yang membudayakan dan
melestarikan berbagai kemusyrikan di tengah masyarakat. Keempat, kelompok
Atheis yang menentang eksistensi Tuhan dan agama. Kelima, kelompok Aliran Sesat
yang menyebarluaskan ajaran sesat dan menyesatkan di tengah umat, termasuk
perdukunan dan para pemuja Syetan. Keenam, kelompok Ahli Ma'siat yang selalu
menyebarluaskan kemunkaran untuk merusak Aqidah, Syariat dan Akhlak umat Islam,
ini mencakup semua sindikat kejahatan dalam bidang korupsi, pencurian,
penipuan, perampokan, perzinahan, pelacuran, pemerkosaan, pornografi,
pornoaksi, perjudian, minuman keras, narkoba, premanisme, penjualan manusia
merdeka, hingga penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Ketujuh, kelompok
Liberal yang melakukan serangan terhadap ajaran Islam dengan kekerasan
pemikiran, bahkan kekerasan fisik.
Liberal, Jaringan Iblis Paling Berbahaya
Dari semua jaringan Iblis yang terbangun
sebagaimana tersebut di atas, maka yang paling berbahaya adalah jaringan
Liberal, karena kelompok ini adalah kelompok "Kesesatan atas nama
agama" yang menjajakan kesesatannya dengan dalil-dalil agama. Liberal juga
"Kelompok Ngibul Yakin" yang secara licik membungkus kekafiran dengan
nama iman, kesesatan dengan nama Islam, kemaksiatan dengan nama taat,
penyimpangan dengan nama perbedaan, pembodohan dengan nama pemikiran,
keterbelakangan intelektual dengan nama kecendekiawanan.
Tampaknya, kelompok Liberal adalah
jaringan yang paling "disitimewakan" oleh Iblis. Indikasinya adalah
semua jaringan Iblis seperti telah "diarahkan" untuk menguatkan
jaringan Liberal. Antar jaringan Iblis terkadang masih sering terjadi perebutan
kepentingan kelompok, tapi terhadap jaringan Liberal hampir tidak ada benturan
kepentingan tersebut. Kelompok Zionis dan Misionaris sering tidak sejalan, tapi
dalam menopang Liberal untuk menghancurkan Islam, mereka bahu membahu. Kelompok
Musyrik dan Atheis selalu bertentangan dalam soal sikap tentang ketuhanan, tapi
dalam membantu Liberal untuk menohok Islam, mereka seiring
sejalan. Kelompok Aliran Sesat dan Ahli Maksiat masing-masing punya
jalan sendiri, tapi dalam menentang dan melawan Islam mereka merapatkan barisan
dan menyatukan kekuatan.
Karenanya, bisa disimpulkan bahwasanya
Iblis telah menggerakkan semua kekuatan untuk membangun dan membesarkan Liberal
sebagai "jaringan unggulan" untuk menghancurkan Islam. Lembaga
Keuangan Zionis dan Misionaris Internasional digerakkan untuk mendanai secara
besar-besaran seluruh gerakan Liberal di dunia Islam. Berbagai negara kafir
digerakkan untuk memberi sokongan dan bantuan ekonomi, sosial, politik,
tekhnologi, komunikasi, informasi hingga militer, demi kepentingan gerakan
Liberal Internasional.
Itulah sebabnya, tulisan ini saya beri judul
"Jaringan Iblis Liberal" yang disingkat "JIL", karena
faktanya segenap program visi misi Iblis pada akhirnya diarahkan kepada
penciptaan KAFIR LIBERAL di seluruh muka Bumi.
Kelemahan Jaringan Liberal
Dalam QS.4. An-Nisaa' : 76, Allah SWT
menyatakan dalam firman-Nya yang artinya : "Orang-orang yang beriman
berperang di jalan Allah dan orang-orang Kafir berperang di jalan Thoghut, maka
perangilah para pengikut syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu
adalah lemah." Ini adalah info ilahi yang luar biasa, yang menguak tabir
rahasia kekuatan Iblis dan bala tentara syetannya.
Berdasarkan ayat tersebut, ternyata visi
misi Iblis dengan semua target, strategi, tak-tik dan programnya beserta segala
kekuatan ekonomi, sosial, politik, teknologi, komunikasi, informasi hingga
militernya, berikut segenap kecanggihannya di seluruh dunia, adalah LEMAH.
Bahkan Iblis sendiri mengaku bahwasanya ia takkan mampu mengalahkan dan
menguasai hamba-hamba Allah SWT yang ikhlash dalam beriman dan beribadah kepada
Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam QS.15. Al-Hijr : 40.
Karenanya, Allah SWT mewasiatkan kepada
orang yang beriman dalam QS.4. An-Nisaa' : 104 yang artinya : "Janganlah
kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita
kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana kamu
menderitanya. Sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Dengan ayat ini, ada berita besar berharga
bahwasanya musuh Islam ternyata tidak sebesar dan sekuat serta sehebat yang
dibayangkan sementara orang. Jika pembela Allah SWT menderita dalam melawan
musuh Allah SWT, ternyata pembela Iblis juga menderita dalam melawan musuh
Iblis. Jika para pejuang Allah SWT mengeluarkan tenaga, pikiran dan harta yang
besar dalam melawan musuh, pusing memikirkan lawan, sibuk membuat strategi,
lelah mengayunkan langkah, kurang tidur dan tak ada waktu untuk istirahat, lalu
terluka dan terbunuh, maka ternyata para musuh Allah SWT juga akan merasakan
hal yang sama. Bahkan penderitaan musuh Allah SWT lebih parah, karena mereka
tak ada harapan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT, sedang para pejuang Allah
SWT dengan segala penderitaannya senantiasa memiliki harapan mendapat rahmat
dan ridho Allah SWT.
Dan dengan ayat ini pula, umat Islam
mendapat isyarat ilahi bahwasanya jika para pembela Iblis berani menderita,
bahkan siap mati untuk meraih ridho Iblis dan masuk Neraka Jahannam, maka para
pejuang Allah SWT harus lebih siap menderita, dan lebih siap mati untuk meraih
ridho Allah SWT dan masuk ke dalam surga-Nya. Allahu Akbar !
Hasbunallaahu wa Ni'mal Wakiil, Ni'mal
Maulaa wa Ni'man Nashiir.